Rabu, 09 Desember 2015

Bab 9 Metode Quine Mc.Cluskey


BAB 9 Metode Quine McCluskey
9.1 Metoda Tabulasi (Quine-Mc'.Cluskey)
Dengan metoda Peta Karnaugh, penyelesaian persamaan dengan lebih dari empat variabel adalah kompleks. Metoda Quine-Mc.Cluskey atau metoda tabulasi membantu penyelesaian tersebut.Metoda tabulasi ini terdiri atas dua bagian, yaitu :
1. Menentukan term-term sebagai kandikat (prime-implicant)
2. Memilih prime-implicant untuk mendapatkan ekspresi dengan jumlah literal sedikit

9.2 Contoh  Penerapan Metode Quine-Mc.Cluskey
            Contoh
            Diketahui fungsi Boolean berikut ini:
                        F = ∑(0,1,2,8,10,11,14,15)
           
Langkah – langkah penyelesaian :
1.      Kelompokkan representasi biner untuk tiap minterm menurut jumlah digit ‘1’:
(desimal : 0 s/d 15; berarti nilai maks. 15, banyaknya digit biner yang memenuhi,
m = 4 ---> 24 = 16)

tabel konversi

Desimal
Biner
0
0000
1
0001
2
0010
8
1000
10
1010
11
1011
14
1110
15
1111
 Tabel 9.1

Dari tabel konversi tersebut dapat dilihat bahwa jumlah digit 1 adalah :
Jumlah Digit 1
Desimal
0
0
1
1,2,8
2
10
3
11,14
4
15
Tabel 9.2

Jadi, tabel kelompoknya adalah :


w

x

Y

z

0
0
0
0
0
1
2
8
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
10
1
0
1
0
11
14
1
1
0
1
1
1
1
0
15
1
1
1
1
Tabel 9.3

2.      Dari dua minterm yang berbeda digit ‘1’ dapat dikombinasikan dengan saling menghilangkan. Minterm dari satu bagian dengan bagian lainnya jika mempunyai nilai bit yang sama dalam semua posisi kecuali satu posisi. Satu posisi yang berbeda tersebut diganti dengan tanda ‘-‘.

Misal bagian I        : 0000                            
Bagian II                : 0001
Menjadi                  : 000-

*)  keterangan : tanda √ berarti minterm tersebut dipilih untuk tahap selanjutnya.
           
1.      Kelompokan hasil minterm tahap 2) seperti tahap 1)
2. Ulangi tahap 2) dan 3) sampai minterm dari setiap bagian tidak dapat saling menghilangkan.

Dari keempat langkah tersebut dihasilkan tabel 3.2.5. berikut:
II.   Memilih Prime-Implicant
Dari tabel 3.2.5 terlihat hasil dari tahap penentuan prime implicant pada I kolom a, b, dan c. Pada kolom c (sudah tidak dapat saling dihilngkan), terlihat pada bagian pertama mencakup decimal 0, 2, 8, 10, dan bagian kedua mencakup decimal 10, 11, 14, 15. Hal ini berarti dari fungsi Boolean F = ∑(0,1,2,8,10,11,14,15); decimal yang belum ada pada kolom c adalah decimal ‘1’.

Hal ini berarti calon prime implicant adalah :
-1                           (0001)              ditandai dengan A
-0,2,8,10                (-0-0)               ditandai dengan B
-10,11,14,15          (1-1-)               ditandai dengan C

Berikut adalah tabel prime-implicant :
Tanda x yang dilingkari :berarti yang harus dipilih

Jadi bentuk sederhana dari fungsi  Boolean
F = ∑(0,1,2,8,10,11,14,15) adalah :

      F = A + B + C
         = w’x’y’z + x’z’ +wy

0 komentar:

Posting Komentar

 

Wilujeng Sumping Template by Ipietoon Cute Blog Design